Rabu, 20 Juli 2016

Pelanggaran HAM Di Indonesia


Indonesia merupakan negara yang mempunyai hukum yang kuat. Negara bertanggungjawab menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM dan berbagai permasalahan rakyat melalui proses hukum dengan jujur, dan kepada yang bersalah harus diberi hukuman agar jera dan tak berulang lagi oleh siapa pun. Efek jera adalah pelajaran bagi aparat untuk menghormati nilai-nilai kemanusiaan, sehingga tidak terjadi lagi orang ditangkap, disiksa, ditahan secara sewenang-wenang, dan dibunuh. Harapan korban/keluarga korban adalah tidak ada lagi korban pelanggaran HAM yang baru di negeri in Dibalik hukum yang sangat kuat banyak kaus yang belum diusut tuntas oleh pemerintah dan bahkan terbengkalai begitu saja seperti kasus pelanggaran HAM yang hanya menjadi tanda tanya besar di Negara Indonesia ini seperti Kasus tahun 1965-1966, Kasus tragedi semanggi 1998, dan kasus terbunuhnya aktiviss HAM Munir Sahid Thalib.
"Penegakan hak asasi manusia di Indonesia telah diatur dalam UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan UU nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM sebagai dasar hukum dalam menyelesaikan pelanggaran hak asasi manusia," kata Dr Dudu Duswara dalam papernya.
beberapa contoh pelanggaran HAM di Indonesia yang sampai sekarang belum tuntas kasusnya :

1. Kasus tragedi 1965-1966
Sejumlah jenderal dibunuh dalam peristiwa 30 September 1965. Pemerintahan orde baru kemudian menuding Partai Komunis Indonesia sebagai biang keroknya. Lalu pemerintahan saat itu membubarkan organisasi tersebut, dan melakukan razia terhadap simpatisannya.
Razia itu dikenal dengan operasi pembersihan PKI. Komnas HAM memperkirakan 500.000 hingga 3 juta warga tewas dibunuh saat itu. Ribuan lainnya diasingkan, dan jutaan orang lainnya harus hidup dibawah bayang-bayang ‘cap PKI’ selama bertahun-tahun.
Dalam peristiwa ini, Komnas HAM balik menuding Komando Operasi Pemulihan Kemanan dan semua panglima militer daerah yang menjabat saat itu sebagai pihak yang paling bertanggung-jawab.
Saat ini, kasus ini masih ditangani oleh Kejaksaan Agung. Namun penanganannya lamban. Tahun 2013 lalu, Kejaksaan mengembalikan berkas ke Komnas HAM, dengan alasan data kurang lengkap.

2. Kasus penembakan misterius (Petrus) tahun 1982-1985
Penembakan misterius atau sering disingkat Petrus alias operasi clurit adalah operasi rahasia yang digelar mantan Presiden Soeharto dengan dalih mengatasi tingkat kejahatan yang begitu tinggi.
Operasi ini secara umum meliputi operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat, khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah. Pelakunya tak jelas, tak pernah tertangkap, dan tak pernah diadili.
Hasil dari operasi clurit ini, sebanyak 532 orang tewas pada tahun 1983. Dari jumlah itu, 367 orang di antaranya tewas akibat luka tembakan. Kemudian pada tahun 1984, tercatat 107 orang tewas, di an­­taranya 15 orang tewas ditembak. Setahun kemudian, pada 1985, tercatat 74 orang tewas, 28 di an­taranya tewas ditembak.
Korban ‘Tembakan Misterius’ ini selalu ditemukan dalam kondisi tangan dan lehernya te­ri­kat. Sebagian besar korban juga dimasukkan ke dalam karung yang ditinggal di pinggir jalan, di depan rumah, atau dibuang ke sungai, la­ut, hutan, dan kebun.

3. Tragedi Semanggi dan Kerusuhan Mei 1998
Pada 13-15 Mei 1998, terjadi kerusuhan massif yang terjadi hampir di seluruh sudut tanah air. Puncaknya di Ibu Kota Jakarta. Kerusuhan ini diawali oleh kondisi krisis finansial Asia yang makin memburuk. Serta dipicu oleh tewasnya empat mahasiswa Universitas Trisakti yang tertembak dalam demonstrasi pada 12 Mei 1998.
keempat mahasiswa Trisakti  tersebut bernama : Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie, Herry Hertanto. keempat Mahasiswa ini dapat gelar Pahlawan Reformasi.
Bukan hanya itu banyak aktivis yang hilang begitu saja keberadaan nya dan ada juga yang kembali.
9 korban penculikan yang berhasil kembali
  1. Aan Rusdiyanto, hilang pada 13 Maret 1998. Ia diambil paksa saat berada di rumah susun Klender, Jakarta Timur.
  2. Andi Arief, hilang pada 28 Maret 1998. Ia diambil paksa di Lampung.
  3. Desmond Junaedi Mahesa, hilang pada 3 Februari 1998. Saat itu, ia terakhir terlihat di Salemba, Jakarta Pusat.
  4. Faisol Reza, hilang pada 12 Maret 1998. Ia dikejar dan ditangkap di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
  5. Haryanto Taslam, hilang pada 8 Maret 1998. Ia dikejar saat mengendarai mobil dikejar dan ditangkap di pintu Taman Mini Indonesia Indah.
  6. Mugiyanto, hilang pada 13 Maret 1998. Ia diambil paksa di rumah susun Klender, Jakarta Timur.
  7. Nezar Patria, hilang pada 13 Maret 1998. Ia diambil paksa di rumah susun Klender, Jakarta Timur.
  8. Pius Lustrilanang, hilang pada 4 Februari 1998. Ia terakhir terlihat di RSCM, Jakarta Pusat.
  9. Rahaja Waluya Jati, hilang pada 12 Maret 1998. Ia dikejar dan ditangkap di RSCM, Jakarta Pusat.13 Korban yang masih hilang
  10. Dedy Umar Hamdun, hilang pada 29 Mei 1997. Ia terakhir terlihat di Tebet, Jakarta Selatan.
  11. Herman Hendrawan, hilang pada 12 Maret 1998. Ia terakhir terlihat di gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
  12. Hendra Hambali, hilang pada 14 Mei 1998. Ia terakhir terlihat di Glodok Plaza, Jakarta Pusat.
  13. Ismail, hilang pada 29 Mei 1997. Ia terakhir terlihat di Tebet, Jakarta Selatan.
  14. M. Yusuf, hilang pada 7 Mei 1997. Ia terakhir terlihat di Tebet, Jakarta Selatan.
  15. Nova Al Katiri, hilang pada 7 Mei 1997. Ia terakhir terlihat di Jakarta.
  16. Petrus Bima Anugrah, hilang pada 1 April 1998. Ia terakhir terlihat di Grogol, Jakarta Barat.
  17. Sony, hilang pada 26 April 1997. Ia terakhir terlihat di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
  18. Suyat, hilang pada 13 Februari 1998. Ia terakhir terlihat di Solo, Jawa Tengah.
  19. Ucok Munandar Siahaan, hilang pada 14 Mei 1998. Ia terakhir terlihat di Ciputat, Tangerang Selatan.
  20. Yani Afri, ia hilang pada 26 April 1997. Ia terakhir terlihat di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
  21. Yadin Muhidin, ia hilang pada 14 Mei 1998. Ia terakhir terlihat di Sunter Agung, Jakarta Utara.
  22. Wiji Thukul, hilang pada akhir 1998. Ia terakhir terlihat di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur.
Dalam proses hukumnya, Kejaksaan Agung mengatakan, kasus ini bisa ditindaklanjuti jika ada rekomendasi dari DPR ke Presiden. Karena belum ada rekomendasi, maka Kejaksaan Agung mengembalikan berkas penyelidikan ke Komnas HAM.
Namun belakangan, Kejaksaan Agung beralasan kasus ini tidak dapat ditindaklanjuti karena DPR sudah memutuskan, bahwa tidak ditemukan pelanggaran HAM berat.
Dalih lainnya, Kejaksaan Agung menganggap kasus penembakan Trisakti sudah diputus oleh Pengadilan Militer pada 1999, sehingga tidak dapat diadili untuk kedua kalinya.

4. Kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib
Munir ditemukan meninggal di dalam pesawat jurusan Jakarta-Amsterdam, pada 7 September 2004 . Saat itu ia berumur 38 tahun. Munir adalah salah satu aktivis HAM paling vokal di Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Saat menjabat Dewan Kontras (Komite Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar.
Namun, hingga hari ini, kasus itu hanya mampu mengadili seorang pilot maskapai Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto. Polly mendapat vonis hukuman 14 tahun penjara karena terbukti berperan sebagai pelaku yang meracuni Munir dalam penerbangan menuju Amsterdam. Namun banyak pihak yang meyakini, Polly bukan otak pembunuhan.
Belum juga selesai pengungkapan kasusnya, Polly malah dibebaskan bersyarat.

5. Tragedi Wamena Berdarah pada 4 April 2003
Tragedi itu terjadi pada 4 April 2003 pukul 01.00 waktu Papua. Sekelompok massa tak dikenal membobol gudang senjata Markas Kodim 1702/Wamena. Penyerangan ini menewaskankan dua anggota Kodim, yaitu Lettu TNI AD Napitupulu dan Prajurit Ruben Kana (penjaga gudang senjata). Kelompok beberapa kejadian pelanggaran diduga membawa lari sejumlah pucuk senjata dan amunisi.
Dalam rangka pengejaran terhadap pelaku, aparat TNI-Polri diduga telah melakukan penyisiran, penangkapan, penyiksaan, perampasan secara paksa, sehingga menimbukan korban jiwa dan pengungsian penduduk secara paksa.
Pada pemindahan paksa ini, tercatat 42 orang meninggal dunia karena kelaparan, serta 15 orang jadi korban perampasan. Komnas juga menemukan pemaksaan penanda tanganan surat pernyataan, serta perusakan fasilitas umum.
Proses hukum atas kasus tersebut hingga saat ini buntu. Terjadi tarik ulur antar Komnas HAM dan Kejaksaan Agung.
Sementara para tersangka terus menikmati hidupnya, mendapat kehormatan sebagai pahlawan, menerima kenaikan pangkat dan promosi jabatan tanpa tersentuh hukum.
Beberapa kejadian pelanggaran HAM Diatas membuktikan bahwa Negara kita yang dikenal sebagai negara hukum sangat tidak becus dalam menangani kasus dan megusut tuntas masalah HAM tersebut.
saya sangat menolak lupa dengan kasus-kasus yang terjadi pada masa lampau tersebut.
saya disini dengan aktivis yang lain melakukan aksi kamisan didepan istana negara setiap hari kamis pukul 16.00 - 17.00 wib.
saya mengajak anda untuk selalu mengingat dan memperjuangkan dan menegakkan HAM yang ada di indonesia dengan cara berpartisipasi ke www.aksikamisan.net






Selasa, 12 Juli 2016

"TIDAK HARUS MEMILIKI"

Kadang masih ga percaya aja ama situasi yang sekarang gue jalanin. Gue ngejalanin hubungan kurang lebih udah 6 tahunan lebih dan sekarang ilang gitu aja. Bahkan dia udah milik orang lain yaa masih ga percaya aja sih. Kita berdua udah punya mimpi bareng tapi ilang semua mimpinya gitu aja. setiap hari gue tanpa dia bener-bener berasa banget, gue berasa banget kehilangan sosok dia yang udah hamppir setiap hari ada di hidup gue. canda,tawa, senyum, semangatnya dia kadang masih cuma sekejap bayangan yang gabakal mungkin ada di keseharian gue. Gue kadang bisa liat dia lewat sosial media itupun juga udah sekalian ama muka cowonya wkwk. binguuung banget ama hidup gue ama perasaan gue sekarang,gue berusaha benci, ngelupain dia tapi gue gabisa bohongin perasaan gue sendiri. gue kangen banget gue pengen tetep ngejagain pengen tetep jadi yang selalu ada buat dia tapi udah gabisa. tapi alhamdulillah gue denger dia juga udah bahagia banget ama orang yang dia sayang sekarang, yaa tapi jujur yaa rasa kangen gue rasa sayang gue tetep ada buat dia. sampe waktu itu akhirnya dia dateng lagi dikehidupan gue, dia nelpon gue minta ketemu karna dia kangen banget ama gue. FAK disini gue makin bingung disisi lain gue pengen ngelupain dia tapi malah dateng tiba-tiba gue masih nolak akan hal itu tapi gue gabisa bohongin perasaan gue sendiri, gue akhirnya jujur gue kangen banget ama dia dan akhirnya gue ketemu. Gue ketemu gue jalan bareng dia cerita tentang cowo barunya yang sekarang gue dengerin deh tuh belaga gila aja dah ngasih masukan yang bener ngasih saran ke dia yang bener padahal mah sakit hahaha. gue mulai santai dengan dia ceritanya tentang cowonya itu dan gue bilang gue masih sayang banget ama lo dan sebaliknya dia bilang begitu. Kita berdua masih belom bisa ngelupain semuanya emang gada yang tau mungkin pada mikir gue bego tolol apalah itu dan gue disini gamau jadi perusak hubungan dia karena cowonya yang sekarang benci banget kalo denger nama gue padahal sih biasa aja karena gue mantannya dia aja kali yaaa
Tapi disini gue belajar banyak banget dari kehilangan suatu kebahagiaan yang ada dihidup gue. gue lebih koreksi diri tentang apa yang kurang dari hidup gue, belajar mahamin sikap ama perilaku orang lewat buku yang sering gue baca. tapi kenap sekarang gue kalo ketemu ama dia gue ngehargain banget sedetik ama dia setiap kilometer bareng dia, dulu gue terlalu cuek banget ama dia disini gue ngerasa bener-bener kehilangan banget. emang ngelupain itu ga gampang ada prosesnya, tapi gue bener-bener gabisa kadang rasa penyesalan gue ga ada abisnya.  waktu gue kehilangan dia gue bener-bener frustasi parah apalagia gue tau dia langsung dapet pengganti gue. gue masih sama-sama sayang tapi keadaan udah beda kita udah beda jalan semua udah dibatesin oleh waktu. intinya dia yang terbaik dihidup gue, gue nyaman banget ampe detik ini gue kangen banget ama dia tapi gue gabisa apa-apa yaa ini karena cinta "TIDAK HARUS MEMILIKI". karena lo yang terbaik dan lo yang terindah dihidup gue walaupun waktu gue pacaran gue selalu nyakitin lo, sumpah gue nyesel kalo waktu gue ulang bakal gue ulang semuanya tapi sayangnya gabisa. gue harus terima posisi gue yang sekarang gue harus belajar nerima keadaan. yang gue gabisa kesehariaan gue tanpa lo dan posisi gue udah digantiin ama orang lain. gue percaya "MERPATI TERBAIK AKAN BALIK KERUMAHNYA".